Senin, 11 November 2013

Andai Jokowi Menjadi Presiden

Seandainya jokowi jadi presiden, yang ada dalam pikiran saya pertama kali adalah aksi peduli menyambangi rakyatnya yang terkenal dengan istilah blusukan. Terbayang jokowi akan melakukan blusukan dari sabang sampai merauke dari timor sampai ke talaud betapa banyak waktu dan energi serta biaya untuk blusukan itu. 

Jokowi Berseragam Satgas PDIP ketika Mendampingi Megwati pada
peringatan Harlah Pancasila, nampaknya Mega ingin
menegaskan bahwa Jokowi hanya kader biasa di PDIP  (photo Kompas)

Andai pak jokowi yang sekarang lagi di sayang banget sama media dan para pendukungnya jadi presiden tentu beliau akan mengatakan mengatasi persoalan indonesia itu gampang kok, tinggal keberanian untuk eksekusinya dan akan terbayang di mata rakyat indonesia pak jokowi akan mampu menyelesaikan persoalan secara instan paling tidak hanya dengan setahun pemerintahannya indonesia akan terentaskan dari jurang kemiskinan pengangguran dan kelemahan skill ekonomi.

Para buruh dan para pengusaha akan bekerja sama karena mendapatkan solusinya. 
Banjir banjir di berbagai kota, gempa bumi, letusan gunung berapi , bahkan berbagai persoalan lainnya akan teratasi. 

Terbayang dalam benak saya pak jokowi nampaknya harus menjadi manusia super meski kostumnya hanya kemeja kotak2 tapi itu kemeja super bisa bergerak cepat, berpikir cepat dan mengatasi persoalan secara cepat. 
Bagaimana kehadirannya tiba tiba ada di aceh kemudian di jakarta untuk bertemu presiden amerika, yang berkunjung menawarkan aneka kerja sama dan bantuan militer hasil dari  nguping pembicaraan rahasia para petinggi indonesia yang ternyata masih butuh sangat bantuan mereka.

Trus terbayang ketika menginjak tahun ke dua pak jokowi yang kurus itu ternyata kelelahan akibat harus blusukan ke seluruh indonesia dan akhirnya kecapean serta bingung mau dahulukan program yang mana di indonesia dan rakyat yang kadung percaya pada kekuatan super sang jokowi mulai kurang sabar dan teriak teriak menagih janji. 
Media yang jadi darlingnya pak jokowi mulai cuci tangan dan melihat bahwa sisi negatif pak jokowi mulai laku di jual. Sehingga berita tentang beliau bukan lagi karya atau kinerjanya tetapi tentang pribadinya.

Suatu saat pak jokowi yang tegas itu lelah mendapat sorotan sehingga beliau mulai membantah dan bantahannya terlihat seperi curhat  justru mbuat media makin senang menyudutkan beliau sebagai tukang curhat. 

Tidak ada komentar: