"Tidak perlu keliling dunia" demikian syair sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Gita Gutawa. Ia menceritakan tentang keindahan alam Indonesia yang ternyata belum kita kunjungi semua. Termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara, banyak keindahan alam di sini.
Seperti yang saya alami ketika melakukan perjalanan ke Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis pada 22 Februari tahun lalu, sungguh saya terpukau oleh keindahan yang menurut saya lebih indah dibandingkan Pulau Bali.
Desa Melintang dan Muara Enggelam, dua dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara. Meskipun saya adalah warga asli Kutai, tapi perjalanan ke Ulu Mahakam ini adalah baru pertama kali saya lakukan.
Saya sangat terkesan dengan keindahan danau melintang dan keadaan desanya yang berada di sisi danau. Sungguh sebuah pengalaman berharga, karena ketika itu saya melihat adanya sisi lain kabupaten ini.
Rumah rakit, dan jajaran ikan asin yang dijemur pada jamban-jamban, menegaskan kembali kata hati saya; bahwa keindahan itu juga ada di sini. Serasa tidak ingin pulang, begitu indah suasananya sehingga menjadikan saya betah berlama-lama.
Tinggal di Muara Enggelam mungkin bisa bikin panjang umur, karena tidak ada polusi, apalagi bagi yang suka makan ikan, banyak ikan di desa ini. Karena memang mata pencaharian mereka adalah nelayan di danau melintang dan Semayang.
Meskipun sebuah desa yang rumah penduduknya sebagian besar berada di atas Rakit, namun Muara Enggelam juga memiliki jembatan yang indah, ketika air meninggi jembatan itu dapat ditarik sehingga kapal dan perahu dapat melaluinya
Untuk kegiatan keagamaan juga berrjalan baik dengan 90 persen penduduknya dari Bangsa Kutai dan Banjar adalah penganut Islam yang taat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar